MATA KULIAH MANAJEMEN KINERJA
- Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan
dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
- Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
(By : James A.F.
Stoner)
- Manajemen
merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
- Manajemen
adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
- Manajemen
adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )
Sebenarnya ada banyak versi mengenai
definisi manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu
sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan adalah :
“Manajemen adalah suatu proses yang
terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia
dan sumberdaya lainnya”
Pengertian Kinerja - Variabel kinerja secara umum
banyak digunakan dalam judul skripsi, dan umumnya digunakan sebagai variabel
dependen (terikat). Pengertian kinerja menurut para ahli banyak ditemukan di
buku-buku manajemen, ataupun di internet yang jadi jalan alternatif mencari
judul skripsi. Berikut beberapa pengertian kinerja menurut beberapa ahli:
Pengertian kinerja menurut Sulistiyani (2003,223), kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Sedangkan menurut Bernardin dan Russel dalam Sulistiyani (2003,223-224) menyatakan bahwa kinerjamerupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Simamora (1997) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkatan dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Sedangkan Suprihanto (dalam Srimulyo,1999 : 33) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam Moh As’ad, 2003) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter menyatakan bahwa kinerja adalah "succesfull role achievement" yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya (Moh As’ad, 2003).
Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2006).
Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan.
Menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005) kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Hakim (2006) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja. Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang telah ditentukan (Masrukhin dan Waridin, 2004).
Daftar Pustaka:
Simamora, Henry, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.STIE : YKPN
Moh As’ad. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Libery.
Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.
Demikian beberapa Pengertian Kinerja. Masih banyak lagi pengertian "kinerja" dari para ahli lain
Pengertian kinerja menurut Sulistiyani (2003,223), kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Sedangkan menurut Bernardin dan Russel dalam Sulistiyani (2003,223-224) menyatakan bahwa kinerjamerupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Simamora (1997) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkatan dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Sedangkan Suprihanto (dalam Srimulyo,1999 : 33) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam Moh As’ad, 2003) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter menyatakan bahwa kinerja adalah "succesfull role achievement" yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya (Moh As’ad, 2003).
Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2006).
Menurut Rivai dan Basri (2005) pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan.
Menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005) kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Hakim (2006) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja. Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang telah ditentukan (Masrukhin dan Waridin, 2004).
Daftar Pustaka:
Simamora, Henry, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.STIE : YKPN
Moh As’ad. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Libery.
Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.
Demikian beberapa Pengertian Kinerja. Masih banyak lagi pengertian "kinerja" dari para ahli lain
Pengertian Manajemen
Kinerja
Armstrong & Baron
(1998:7), pendekatan manajemen strategis dan terpadu untuk menyampaikan sukses
berkelanjutan pada organisasi pada organisasi dengan memperbaiki kinerja
karyawan yang bekerja didalamnya dan dengan mengembangkan kapabilitas tim dan
kontributor individu
Fletcher yg dikutip oleh mereka, berkaitan
dengan pendekatan menciptakan visi bersama tentang maksud dan tujuan
organisasi, membantu karyawan memahami, dan mengenal bagiannya dalam memberikan
kontribusi dan dalam melakukannya, mengelola dan meningkatkan kinerja baik
individu maupun organisasi.
PRINSIP DASAR SISTEM MANAJEMEN KINERJA DAPAT
MEMENUHI MANAJEMEN STRATEGIK
1. Kejujuran, kejujuran menampakan diri
dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manajer, pekerja, dan rekan
kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta,
memberikan pertimbangan dan perasaan. Kejujuran mempunyai beberapa segi dan
tingkatan dan mereka yang menggunakan proses penilaian untuk menggali kebenaran
secara luas dan dalam akan memperoleh manfaat besar.
2. Pelayanan, dalam setiap aspek proses
kinerja harus memberikan pelayanan kepada setiap stakeholder yaitu: pekerja,
manajer, pemilik dan pelanggan. Dalam proses manajemen kinerja umpan balik dan
pengukuran harus membantu pekerja dan perencanaan kinerja. Prinsip pelayanan
merupakan tanda yang paling kuat untuk pengukuran, perencanaan, dan coaching
pekerja.
3. Tanggungjawab, merupakan prinsip dasar
dibelakang pengembangan kinerja. Dengan memamahi dan menerima tanggungjawab
atas apa yang mereka kerjakan dan tidak kerjakan untuk mencapai tujuan mereka
4. Bermain, dalam manajemen kinerja orang
mendapatkan kepuasan dari apa yang mereka kerjakan, apabila tidak menerapkan
prinsip bermain bekerja akan menjadi beban. Timbul beban dalam dirinya adanya
suatu perasaan bahwa mereka harus bekerja, mereka tidak mempunyai pilihan dan
pekerjaan mereka tidak dihargai.
5. Rasa Kasihan, Rasa kasihan merupakan
prinsip bahwa manajer memahami dan empati terhadap orang lain. Kebanyakan orang
yang tidak menunjukan rasa kasihan pada orang lain juga sedikit sekali merasa
kasihan pada diri mereka sendiri.
6. Perumusan Tujuan, manajemen kinerja
dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasikan terlebih dahulu
tujuan yang hendak dicapai organisasi. Sesuai dengan jenjang organisasi yang
dimiliki, selanjutnya tujuan yang sudah dirumuskan tersebut dirinci lebih
lanjut menjadi tujuan ditingkat yang lebih rendah, seperti tujuan divisi,
departemen, tim dan individu.
7. Konsensus dan kerja sama, Manajemen
kinerja mengandalkan pada konsensus dan kerjasama antara atasan dan bawahan
daripada menekankan pada kontrol dan melakukan paksaan. Apabila bawahan
melakukan pekerjaan kerana terpaksa, sebenarnya mereka tidak memberikan
dukungan pada atasan. Apabila pekerjaan dilakukan atas dasar kesepakatan
bersama, pekerja akan menjadi lebih bertanggungjawab.
8. Berkelanjutan, manajemen kinerja
merupakan suatu proses yang sifatnya berlangsung terus menerus, berkelanjutan,
bersifat evolusioner, dimana kinerja secara bertahap selalu diperbaiki sehingga
menjadi semakin baik. Contoh, dengan menggunakan proses penilaian kinerja dan menyampaiakn
hasilnya sebagai umpan balik, koreksi selalu dilakukan terhadap kinerja yang
tidak memenuhi standar kinerja.
9. Komunikasi 2 arah, manajemen kinerja
memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka dan jujur serta mendorong
terjadinya komunikasi 2 arah anatara atasan dan bawahan. Komunikasi 2 arah
menunjukan adanya sikap keterbukaan dan saling pengertian antara 2 pihak.
10. Umpan Balik, pelaksanaan manajemen
kinerja memerlukan umpan balik terus menerus. Umpan balik memungkinkan pengalaman
dan pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaan oleh individu dipergunakan untuk
memodifikasi tujuan organisasi. Dengan demikian umpan balik juga dapat
dipergunakan untuk meninjau kembali perencanaan kinerja, disamping itu
manajemen kinerja mengukur dan menilai semua kinerja terhadap keseluruhan
tujuan yang telah disepakati.
Reff: Manajemen
Kinerja, Prof. Dr. Wibowo, SE, M.Phil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar